Beberapa Macam Jenis Instrumen Investasi

Sebagian besar orang di dunia pasti mengenal yang namanya tabungan, bahkan anak kecil saya, bahwa dengan menabung kita pasti akan untung (hehehe lagu anak-anak waktu saya masih kecil - bang bing bung yuuuk kita nabung pasti untung) karena tabungan adalah salah satu instrumen investasi yang rendah resiko.
Beberapa Macam Jenis Instrumen Investasi
Jenis Instrumen Investasi

Sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai beberapa macam jenis instrumen investasi yang dapat kita manfaatkan kita lebih dahulu harus tahu makna investasi itu sendiri. Investasi berbeda dengan bisnis karena kita tidak perlu menjalankan penjualan barang atau jasa hanya perlu menunggu dan menikmati hasil bisnis yang dijalankan oleh badan usaha. Jadi investasi mempunyai pengertian kegiatan menanamkan modal dalam kurun waktu (hari/minggu/bulan/tahun) dengan harapan mendapatkan keuntungan.

Apakah investasi mempunyai risiko? Iya, semua bentuk investasi mempunyai risiko tetapi tidak perlu ditakutkan karena risiko tersebut bisa kita hilangkan atau kurangi dengan cara memperkaya diri dengan pengetahuan dan pengalaman di bidang investasi (finansial). Jika kita banyak belajar dan bertindak pasti kita akan semakin bisa meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan (more practice make better).

Beberapa instrumen investasi yang banyak ditawarkan oleh lembaga keuangan antara lain adalah tabungan, deposito, obligasi, saham, dan pasar uang. Dan masing-masing mempunyai profile risiko yang berbeda-beda semakin besar potensi kerugian maka semakin besar potensi keuntungan.

Tabungan mempunyai profile risiko yang paling rendah begitu juga dengan keuntungan yang kita dapat. Jika menabung dibawah ketentuan jumlah maka bisa dipastikan uang yang kita tabung akan berkurang untuk membiaya administrasi. Misalkan saja Anda ingin menabung sejumlah 500 ribu dan tidak melakukan penambahan tiap bulan maka bisa dipastikan uang yang ditabung tadi akan habis untuk biaya administrasi dan jika saldo sudah habis maka tabungan bisa tidak aktif.


Kalau kita lihat tabel suku bunga per tahun tabungan rupiah mandiri (http://www.bankmandiri.co.id/resource/bunga_02122011.asp) untuk jumlah tabungan dibawah 1 juta rupiah tidak mendapat suku bunga maka jika kita punya uang 500 ribu rupiah kemudian menyimpannya dalam waktu satu tahun tanpa ada penambahan saldo bisa dipastikan akan berkurang seperti saya jelaskan tadi sehingga lebih baik disimpan kedalam saku celana saja :) Bahkan jika kita menabung dengan jumlah diatas 1 Milyar rupiah kita hanya akan mendapatkan 2% per tahun.

Kalau kita berbicara mengenai profile resiko bisa dipastikan uang kita aman dan tidak aman jika bank mandiri bangkrut (tapi apa mungkin -Imposible lah ya) jadi silahkan ditabung uangnya. Jika kita lihat keuntungannya yang kecil lebih baik dana tersebut tidak usah ditabung tetapi digunakan untuk membiayai sebuah bisnis ya kan?

Nah kelebihan lain dari tabungan adalah kita dapat mengambil uang tabungan kapan pun kita perlukan dan manfaat inilah yang banyak digunakan oleh nasabah yaitu sebagai tempat menyimpan uang dan bukan untuk tujuan investasi ya seperti Anda & Saya :)

Deposito bisa kita katakan sebagai tabungan berjangka yang uang tabungannya hanya bisa kita ambil jika sudah jatuh tempo tetapi mempunyai hasil yang lebih besar dibandingkan tabungan. Berikut ini adalah tabel suku bunga per tahun untuk deposito diambil dari tabel suku bunga Bank Mandiri (http://www.bankmandiri.co.id/resource/bunga_02122011.asp)

Gimana tertarik menginvestasikan uang tabungann kedalam deposito? silahkan saja datang ke Bank yang diinginkan dan tanyakan berapa suku bunga deposito yang ditawarkan. Jika tertarik langsung saja investasikan dana Anda tetapi jangan lupa untuk menanyakan aturan main deposito ya biar tidak ada salah paham dikemudian hari.

Kalau kita sudah membahas mengenai tabungan dan deposito kini selanjutnya akan kita bahas mengenai obligasi atau disebut dengan surat utang yang dikeluarkan oleh badan usaha pemerintah atau swasta untuk membiaya proyek mereka. Dan kita akan mendapatkan bunga atas pembelian obligasi tersebut dalam jangka waktu tertentu. Setiap obligasi mempunya jangka waktu dan bungan (kupon) yang berbeda-beda dan untuk lebih jelasnya silahkan baca posting sebelumnya mengenai obligasi. Untuk return yang ditawarkan besarnya diatas deposito tetapi dibawah suku bunga kredit ya gan :)

Begitu juga untuk instrumen investasi terakhir ini yaitu saham untuk lebih jelasnya silahkan baca posting belajar cuan investasi saham untuk memahami mengenai pengertian saham, risiko, dan jenis-jenisnya. Sebagai informasi bahwa dengan memiliki saham kita akan mendapatkan kesempatan memperoleh return yang besar bahkan ada yang sampai 1000% dalam kurun waktu yang begitu singkat. Tetapi dibalik itu ada juga potensi mendapatkan kerugian bahkan sampai 100% atau saham tersebut tidak laku untuk diperjual belikan karena kinerja perusahaan tersebut sangat jelek.

Nah itu tadi mengenai beberapa macam jenis instrumen investasi berdasarkan potensi pengembalian yang akan diterima ketika kita menanamkan uang tabungan kita kedalamnya. Dan perlu diingat bahwa sebaiknya uang yang akan diinvestasikan bukan uang untuk keperluan sehari-hari seperti uang sekolah anak, kesehatan, makan, dan atau yang lainnya. Dan sebaiknya investasikan uang atau tabungan yang dalam beberapa tahun kedepan kita tidak akan menggunakannya.