Analisis Bisnis Sewa Odong Odong

Analisis bisnis sewa odong-odong. Tetapi, sebelum kita bahas lebih lanjut. Kamu sudah tahu kan, apa itu odong-odong. Kalau kamu belum tahu apa itu odong-odong. Maka, kamu bisa pergi ke pasar malam atau alun-alun. Pasti, kamu akan menemui banyak sekali jenis odong-odong disana.

Sebagai gambaran, dibawah ini adalah gambar odong-odong yang saya maksud.

Bisnis Sewa Odong-Odong
Saya sengaja mengambil gambar pelaku bisnis odong-odong dari koran online tribunnews.com dengan headline "Polisi Ini Tak Malu Tiap Sore Nyambi Narik Odong-Odong". Kenapa? Biar kamu lebih percaya bahwa bisnis ini bukanlah bisnis yang biasa.

Polisi yang sudah punya pekerjaan mapan saja berani berbisnis odong-odong dibandingkan bisnis lainnya. Hmmm, Kenapa ya?.

Saya pun, jadi kepengen tahu ada apa dengan bisnis sewa odong-odong. Nggak cuman karena headline berita diatas. Tetapi, karena saya penasaran. Kenapa banyak orang mulai melirik bisnis sewa odong-odong.

Oke, kita kembali ke pokok pembahasan.

Odong-odong adalah salah satu jenis mainan yang sangat disukai anak-anak. Sekitar tahun 2014 adalah tahun pertama kali saya mengenalnya. Kenapa tahun 2014? Karena pada tahun itu anak saya sudah mulai mengenal mainan. Sehingga, saya dan istri. Mau nggak mau harus sering jalan-jalan nyariin mainan untuk anak saya.

Dan, salah satu mainan favorit pada waktu itu adalah ya odong-odong ini. Hampir tiap sore, habis pulang kerja. Anak saya, nggak pernah absen sewa odong-odong. Entah itu di alun-alun atau didepan warung makan yang ada odong-odong-nya.

Kalau berbicara biaya sewa, memang nggak keliatan mahal. Tetapi, jika dihitung berdasarkan bisnis. Biaya ini termasuk mahal dibandingkan harga odong-odong itu sendiri.

Sebenarnya, saya pun juga punya teman kerja yang menjalankan bisnis sewa odong-odong. Tetapi, bukan dia yang nunggu odong-odong dan melayani permintaan pelanggan. Tetapi, dia adalah investor yang memiliki beberapa odong-odong. Dan kemudian memerintahkan beberapa orang untuk menjalankan odong-odongnya.

Istilah kerennya, dia adalah investor odong-odong.

Dan, saya bertanya kepadanya "Kenapa harus bisnis odong-odong?". Jawabnya sangat simple, "Cepat balik modal".

Tahun demi tahun cepat berlalu. Nggak terasa, sekarang sudah tahun 2018. Tiba-tiba saya teringat bisnis odong-odong yang dijalankan oleh teman saya tadi setelah ada pertanyaan dari salah satu teman dekat saya. "Bisnis apa yang bagus buat saya?". Saya pun teringat dengan teman saya dulu yang pernah menjadi investor odong-odong.

Kemudian, saya pun melakukan searching di search engine google dan menemukan headline berita tersebut diatas.

Saya pun, mulai melakukan analisis bisnis sewa odong-odong. Apakah benar, bisnis sewa odong-odong bisa dijadikan sebagai alternatif ide bisnis seperti yang pernah saya sampaikan.

# Kenapa Bisnis Sewa Odong-Odong?

Ini adalah pertanyaan pertama yang saya gunakan untuk menganalisis bisnis sewa odong-odong. Dan, saya pun mendapatkan beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut sabagai berikut.
  1. Odong-odong adalah salah satu jenis mainan yang sudah familiar di kalangan anak-anak. Bahkan, ada lagu khusus untuk mainan odong-odong ini. Jadi, menjalankan bisnis sewa odong-odong tidak sesulit menjalankan bisnis lainnya. Kenapa? Karena sudah sangat familiar dan banyak dicari oleh anak-anak kecil.
  2. Untuk membeli odong-odong tidak semahal membeli ATV. Sebenarnya, tergantung ukuran dan jenisnya sih. Tapi yang jelas, odong-odong bisa dibeli oleh siapa saja. Kenapa? Karena odong-odong harganya terjangkau.
  3. Menjalankan bisnis sewa odong-odong tidak terlalu ribet. Kenapa? Karena yang perlu diperhatikan adalah kita harus bisa menemukan tempat yang paling sering dikunjungi oleh anak-anak, terutama pada saat liburan.
  4. Menjalankan bisnis sewa odong-odong tidak memerlukan biaya operasional yang besar. Biaya yang harus kita keluarkan adalah biaya pemeliharaan odong-odong, seperti aki, lampu, dan grease yang digunakan untuk melicinkan rel keretanya. Dan tidak lupa, kita harus rajin membersihkan odong-odong agar terlihat bersih.
  5. Menjalankan bisnis sewa odong-odong nggak harus dimulai pagi hari. Kenapa? Karena kebanyakan, anak-anak mulai bermain itu adalah sore hari sampai malam hari. Kecuali weekend (Sabtu dan Minggu).
Jika kita sudah tahu alasan kenapa kita memilih bisnis sewa odong-odong. Selanjutnya, kita harus tahu berapa harga odong-odong itu sendiri. 

Karena jenis odong-odong itu banyak sekali, maka kita harus menentukan jenis odong-odong berdasarkan budget yang kita miliki.

Misalkan saja, kamu memiliki budget sebesar Rp 11.000.000,-. Maka kamu bisa memiliki odong-odong BBG BBC Kereta Panggung seperti hasil pencarian saya di marketplace Bukalapak.

modal bisnis sewa odong-odong
Harga Odong-Odong di Marketplace
Atau, jika kamu ingin mencari harga odong-odong yang lebih murah. Mungkin juga ada.

Tapi, kamu harus ingat. Harga diatas adalah harga simulasi yang saya peroleh dari Marketplace Bukalapak. Ada kemungkinan harga yang ditawarkan bisa lebih mahal lagi.

Ada satu tips buat kamu yang pengen membeli odong-odong. Belilah odong-odong, langsung dari pabriknya (produsen). Sehingga kamu bisa lebih yakin dan percaya.

Oke kembali ke pokok pembahasan tentang "Analisis bisnis sewa odong-odong".

# Analisis Bisnis Sewa Odong-Odong

Setelah kita tahu, bahwa dengan modal Rp 11.000.000,- kita sudah bisa memiliki sebuah odong-odong. Maka langkah berikutnya adalah tahu, berapa besarnya tarif sewa odong-odong itu sendiri per anak.

Pada umumnya, tarif odong-odong adalah Rp 5000,- per anak sepuasnya. Ini, harga di daerah saya (Tulungagung) loh ya.

Jika satu anak rata-rata hanya memerlukan 30 menit untuk bermain. Maka, dalam sejam odong-odong kita mampu menampung 12 anak. Kok bisa? bisa donk. Karena, odong-odong yang kita beli tadi hanya berisi 6 mobil.

Biasanya, odong-odong mulai dioperasikan pukul 17.00 s/d 22.00 WIB atau selama 5 jam. Sehingga, jumlah anak-anak yang bisa menyewa odong-odong kita sekitar 60 anak.

Dari 60 anak tadi, kita akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 5000,- x 60 anak sama dengan Rp 300.000,- per harinya.

Jika kita mengoperasikan odong-odong selama sebulan, katakanlah 28 hari maka diperoleh pendapatan sebesar Rp 300.000,- x 28 hari sama dengan Rp 8.400.000,-.

Biasanya, pada saat weekend. Jumlah anak-anak semakin bertambah. Dan, kita bisa memanfaatkan hari libur seperti ini untuk menyewakan odong-odong lebih awal dan lebih lama lagi. Tapi, anggap saja. Hari libur seperti ini adalah bonus kamu menjalankan bisnis sewa odong-odong. Jadi, nggak perlu dihitung didalam analisis bisnis sewa odong-odong.

Dari pendapatan sebulan, kamu bisa mengambil 40% untuk diri kamu sendiri. Kenapa? Karena itu adalah gaji hasil kerja keras kamu selama menjalankan bisnis sewa odong-odong.

Kemudian, kamu ambil 10% untuk biaya operasional. Dan sisanya, kamu simpan sebagai pendapatan bersih per bulan kamu.

Jika kita ringkas, maka didapatkan data setiap bulannya sebagai berikut.
Gaji kamu (40%): Rp 3.360.000,-
Biaya operasional (10%): Rp 840.000,-
Pendapatan bersih (50%): Rp 4.200.000,-

Jika selama 3 (tiga) bulan, kita konsisten memperoleh pendapatan sebesar Rp 8.400.000,- setiap bulannya. Maka, selama 3 (tiga) bulan tersebut kita sudah balik modal.

Kenapa saya kelompokkan pendapatan sebulan menjalankan bisnis sewa odong-odong menjadi beberapa kelompok seperti gaji, biaya operasional, dan pendapatan bersih? Karena, kita harus menjalankan bisnis sewa odong-odong tersebut secara profesional jika kita ingin mengembangkan bisnis menjadi lebih besar lagi.

Kembali ke pokok pembahasan "Analisis bisnis sewa odong-odong".

Gimana, memang cepat balik modal kan "Bisnis sewa odong-odong ini". Pantesan, Pak Polisi saja berani nyambi menjalankan bisnis sewa odong-odong. Begitu juga dengan teman saya tadi. Bahkan dia berani berinvestasi kedalam bisnis sewa odong-odong. Tentu, teman yang saya ceritakan tadi. Nggak cuman punya satu buah odong-odong saja.

Tapi, perlu kamu ingat ya. Pendapatan kotor Rp 8.400.000,- per bulan tersebut adalah asumsi bahwa bisnis sewa odong-odong selalu laris manis. Sehingga, dari pendapatan kotor tersebut harus kita kalikan dengan faktor penglaris.

Faktor penglaris tersebut bisa kita bagi menjadi beberapa kriteria. Kriteria Laris Banget (100%),  Laris (70%), Setengah Laris (50%) , dan nggak laku sama sekali (0%).

Untuk kriteria "Nggak laku sama sekali (0%)", Nggak perlu kita hitung. Kenapa? Karena saya yakin bahwa Tuhan pasti memberikan rejeki kepada hambanya yang senantiasa berusaha.

Sehingga kita akan mendapatkan kemungkinan pendapatan kotor sebesar Rp 8.400.000,- untuk kriteria Laris Banget (100%), Rp 5.880.000,- untuk kriteria  Laris (70%), dan Rp 4.200.000,- untuk kriteria Setengah Laris (50%).

Sebenarnya, faktor penglaris ini dapat kamu sesuaikan dengan perkiraan kamu sendiri. Yaitu berdasarkan tingkat keramaian tempat kamu menaruh bisnis sewa odong-odong. Dan, tempat kamu menaruh bisnis sewa odong-odong ini adalah faktor utama yang mempengaruhi kamu menjalankan bisnis sewa odong-odong.

Kalau kamu menaruh bisnis sewa odong-odong di tempat yang sepi maka sudah bisa dipastikan hasilnya pun akan sedikit sekali.

# Kesimpulan Analisis Bisnis Sewa Odong-Odong

Berdasarkan hasil perhitungan analisis bisnis sewa odong-odong. Bisa kita simpulkan, bahwa bisnis sewa odong-odong adalah salah satu jenis bisnis permainan yang sangat menggiurkan. Dan tentu memang cepat balik modal.

Dan, untuk memaksimalkan hasil bisnis sewa odong-odong. Maka, kita harus mampu menemukan tempat ramai yang banyak dikunjungi oleh anak-anak. Seperti alun-alun, taman kota, pasar malam, dan lain sebagainya.

Dan, bisnis sewa odong-odong bisa dijalankan oleh siapa saja. Kenapa? Karena harga odong-odong sangat terjangkau dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk menjalankan bisnis ini.

Gimana? Kamu tertarik menjalankan bisnis sewa odong-odong.