Daftar Saham Sub Sektor Cosmetics And Household Atau Kosmetik dan Rumah Tangga

Daftar saham sub sektor cosmetics and household atau kosmetik dan rumah tangga adalah daftar saham consumer goods yang menjual berbagai macam kosmetik dan peralatan rumah tangga.
Daftar saham kosmetik dan rumah tangga
Daftar Saham Kosmetik

Perusahaan consumer goods adalah perusahaan yang tahan banting terhadap kondisi makroekonomi. Sangat cocok untuk dijadikan salah satu portfolio investasi terutama investasi jangka panjang.

Kenapa saham perusahaan consumer goods dikatakan sebagai saham perusahaan yang tahan banting? Karena produk yang mereka jual pasti dibutuhkan oleh banyak orang. Baik ketika kondisi ekonomi terpuruk atau nggak.

Masak sih gara-gara ekonomi terpuruk, kekasih kamu nggak pakai bedak atau lipstick atau nggak pakai sabun mandi. Nggak kan...

Karena produknya selalu dibutuhkan seperti inilah, saham perusahaan ini dikatakan sebagai saham perusahaan yang tahan banting.

Daftar Saham Sub Sektor Cosmetics And Household Atau Kosmetik dan Rumah Tangga

Berikut ini adalah daftar saham perusahaan kosmetik atau peralatan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

NoKode SahamNama Perusahaan
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 15,
Jl. Tb Simatupang No.88, RT.1/RW.1, Kebagusan,
Ps. Minggu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
www.akashainternational.com
2 MBTO PT Martina Berto Tbk
Jln. Pulokambing II no.1, Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta 13930 - Indonesia
www.martinaberto.co.id
3 MRAT PT Mustika Ratu Tbk
Graha Mustika Ratu Lt PH Jl Gatot Subroto Kav 74-75 Jakarta
www.mustika-ratu.co.id
4 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
Wisma 46 Kota BNI, Suite 7.01, 7th Floor,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220
www.mandom.co.id
5 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
Grha Unilever BSD Green Office Park Kav. 3
Jln BSD Boulevard Barat, BSD City Tangerang 15345
www.unilever.co.id

Perusahaan yang menjual kebutuhan rumah tangga pasti akan selalu dapat menghasilkan keuntungan ketika ekonomi membaik atau memburuk.

Saham perusahaan consumer goods seperti ini biasanya menjadi koleksi portfolio saham investor retail maupun institusi. Kenapa? Karena saham consumer goods mampu menjadi penyeimbang susunan portfolio investasi terutama ketika kondisi makroekonomi memburuk.

Saham Kosmetik
Saham Kosmetik
Apakah saya juga mempunyai saham consumer goods didalam portfolio investasi? Tentu, saya memilikinya.

Tapi perlu saya sampaikan bahwa dalam kondisi makroekonomi normal biasanya saham consumer goods dihargai sangat mahal di pasar modal. Jika kita ingin mendapatkan harga yang lebih murah maka kita bisa menunggu ketika harga mendekati harga wajarnya.

Susah gan nunggu harga saham consumer goods mendekati harga wajarnya....

Memang sih, sangat susah sekali menunggu harga saham consumer goods mendekati harga wajarnya. Kenapa? Karena memang terlalu bagus kinerja perusahaannya, sebagai contoh kamu bisa lihat kinerja saham perusahaan dengan kode UNVR.

Faktor Berpengaruh Terhadap Pergerakan Harga Saham Cosmetics (Kosmetik) And Household (Rumah Tangga)

Pergerakan harga saham kosmetik dan rumah tangga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor fundamental dan teknikal.

Secara fundamental kita bisa melihatnya melalui laporan keuangan yang mereka sampaikan ke publik. Dan secara riil pendapatan atau keuntungan yang bisa mereka peroleh dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti berikut ini.
  1. Banyaknya jumlah penduduk yang suka memakai kosmetik. Semakin banyak perempuan yang memakai peralatan kecantikan maka semakin meningkat jumlah penjualan mereka.
  2. Banyaknya persaingan di pasar kosmetik, semakin banyak persaingan kosmetik maka bisa memungkinkan menurunkan peluang permintaan (demand) pasar terhadap produk mereka.
  3. Melanjutkan nomer 2 diatas, banyak sedikitnya jumlah penjualan sangat tergantung internal manajemen perusahaan dalam hal marketing produk ke tangan konsumen.

Sedangkan secara teknikal pergerakan harga saham perusahaan sangat dipengaruhi oleh persepsi masing-masing investor atau trader saham terhadap penilaian harga wajar yang seharusnya terbentuk di pasar modal.

Adanya perbedaan persepsi inilah yang menyebabkan harga saham perusahaan selalu bergerak naik dan turun mengikuti jumlah supply dan demand di pasar modal.