Apa Itu Saham

Apa itu saham? ini adalah sebuah pertanyaan yang singkat dan sangat menarik untuk dijawab karena banyak sekali mengandung harapan akan masa depan yang cerah / dapat untung besar. Tetapi sebelum Saya menjawabnya, Saya cuman ingin mengingatkan kembali bahwa Saya sudah pernah membahasnya di blog ini dengan judul "Belajar Cuan Investasi Saham" disitu sudah dijelaskan secara rinci mulai pengertian saham, jenis-jenis saham, risiko, dan untung / rugi membeli saham.

Dan pada tulisan kali ini saya tidak akan membahasnya secara detail seperti pada tulisan sebelumnya! tetapi Saya akan membahasnya sesuai dengan pikiran sederhana Saya.
apa itu saham
Apa Itu Saham

Berdasarkan pengalaman selama kurang lebih 5 tahun dapat Saya sampaikan bahwa yang namanya saham adalah memang bukti kepemilikan kita, ketika membelinya, terhadap sebuah perusahaan. Buktinya apa? buktinya adalah ketika perusahan merealisasikan keuntungan melalui pembagian dividen maka kita akan mendapatkannya sesuai porsi kepemilikan karena kita adalah salah satu investornya. Dan pembayaran dividen ini tentu akan dikenai pajak juga loh ya (tetapi dipotong secara langsung sebelum diberikan kepada Anda)! jadi jangan lupakan itu.

Selain mendapat keuntungan dari pembagian dividen, kita juga akan mendapatkan keuntungan dari bertambahnya nilai harga saham di bursa saham (Bursa Efek Indonesia).

Kalau harga saham bisa bertambah berarti bisa juga berkurang donk? Iya! harga saham memang bisa bertambah tetapi juga bisa berkurang seiring kemampuan perusahaan mencetak laba.

Terus faktor apa yang mampu mempengaruhi harga saham bisa bertambah atau berkurang? jadi yang mampu menggerakkan harga saham bergerak naik (bertambah) atau bergerak turun (berkurang) di pasar saham adalah karena adanya perubahan faktor fundamental perusahaan (kemampuan mencetak laba) dan psikologis pasar itu sendiri ketika menghargai sebuah saham. Just it!
pergerakan harga saham PT Telkom
Pergerakan Harga Saham

Sebagai contoh adalah pergerakan harga saham PT Telekomunikasi, Tbk (TLKM) diatas. Harga saham dengan kode TLKM ini dari hari ke hari selalu berubah meskipun faktor fundamentalnya belum berubah (dalam satu periode). Terus yang mempengaruhi apa donk? seperti yang sudah dibahas tadi bahwa yang mampu menggerakkan harga saham adalah faktor fundamental perusahaan dan psikologis pasar.

Jadi yang menggerakkan harga saham TLKM adalah psikologis pasar. Terus apa sih yang dimaksud dengan psikologis pasar?

Yang dimaksud dengan psikologis pasar disini adalah persepsi para trader, investor, dan hedge fund dalam menilai harga sebuah saham. Jadi karena persepsi inilah harga sebuah saham mampu bergerak naik maupun turun. Dan untuk mendorong harga saham agar bergerak naik / turun dengan kuat maka jumlah persepsi dari trader, investor, dan hedge fund juga harus banyak.

Jadi intinya di pasar saham juga berlaku hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu Supply dan Demand!

Jika semakin banyak Supplier yang menjual saham sedangkan jumlah permintaannya sedikit maka harga saham pun akan dihargai murah (jatuh harganya) karena didalam bursa terjadi kelebihan saham.

Begitu juga sebaliknya, jika semakin sedikit Supplier yang menjual saham sedangkan jumlah permintaannya semakin bertambah banyak maka harga saham pun akan bergerak naik (bertambah mahal) karena didalam bursa terjadi kelangkaan saham.

Ada satu hal yang harus diingat oleh kita semua bahwa meskipun harga saham telah naik 1000 kali lipat tetapi pada prinsipnya dia akan kembali ke harga dasarnya yang mencerminkan fundamental perusahaan.

Dan disinilah letak asyiknya berinvestasi atau trading saham karena untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal maka kita harus mempelajari fundamental saham perusahaan dan psikologis pasar. 

Untuk mempelajari psikologis pasar kita dapat menggunakan beberapa indikator teknikal seperti support / resistence, fibonacci retracement, elliot wave dan lain sebagainya. Metode ini selanjutnya akan kita sebut dengan sebutan Teknikal Analisis.

Berdasarkan faktor yang mampu menggerakkan pasar tadi maka berkembanglah ilmu pengetahuan yang disebut dengan Fundamental Analisis dan Teknikal Analisis.

Namun perlu diketahui juga bahwa harga saham seiring waktu akan terus merangkak naik jika ditopang dengan fundamental perusahaan yang baik atau dengan kata lain mampu membukukan keuntungan terus menerus dari tahun ke tahun.
harga saham TLKM 1998 - 2018
Harga Saham TLKM 1998 - 2018

Pada contoh diatas, harga saham TLKM selalu bergerak naik mulai tahun 1998 (Rp 287,75) sampai dengan tahun 2018 (Rp 4.150,-) dan pergerakan ini setara dengan 1442.22% selama 20 tahun.

Nah untuk menemukan perusahaan yang seperti ini maka diperlukan kemampuan melakukan fundamental analisis yang akan mempelajari ekonomi mikro perusahaan terutama mengenai kemampuannya mencetak laba secara konsisten.

Untuk memahami fundamental analisis setidaknya diperlukan kemampuan membaca laporan keuangan yang dikeluarkan per kuartal. Jika Anda ingin mempelajari laporan keuangan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia maka Anda bisa berkunjung ke website Bursa Efek Indonesia dan mendownloadnya disana.

Orang-orang terkaya di dunia, tidak pernah ketinggalan Warren Buffet, termasuk orang yang tegas dalam hal ini yaitu orang yang memilih saham perusahaan yang mempunyai fundamental yang luar biasa. Karena harga saham pasti akan mengikuti nilai fundamental perusahaan.

Dan kenapa mereka melakukan hal ini? karena mereka menganggap saham sebagai sebuah bisnis yang memang harus diperlakukan secara profesional dan bukan asal-asalan atau hanya menganggapnya sebagai selembar kertas saja.

Jadi Jika Anda adalah seseorang yang ingin merencanakan masa pensiun (diatas 20 tahun dari sekarang) maka instrument saham patut Anda perhitungkan masuk didalam portofolio investasi Anda. Karena uang yang Anda investasikan dalam bentuk saham sudah pasti akan tumbuh terus menerus dalam jumlah yang besar.

Ada banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh jika kita berbisnis saham selain uang kita dapat tumbuh dengan cepat saham juga sangat likuid yang artinya mudah sekali dijual dipasar. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda baca tulisan sebelumnya "Kenapa Harus Saham".