Peluang Bisnis Ternak Ayam Sayur

Peluang bisnis ternak ayam sayur adalah sebuah peluang bisnis yang bisa dijalankan oleh siapa saja bahkan oleh orang yang nggak mempunyai lahan sekalipun.
Peluang Bisnis Ternak Ayam Sayur
Kandang Ayam Sayur atau Ayam Potong

Dan pada kesempatan kali ini kita akan bahas tentang peluang bisnis ternak ayam sayur secara detail. 

Ayam sayur atau biasa juga disebut dengan ayam potong adalah jenis ayam yang masa panenya hanya memerlukan waktu 36 hari saja dan berbeda dengan jenis ayam lainnya seperti ayam kampung yang memerlukan waktu lebih dari 3 bulan untuk bisa dipanen.

Dan ayam sayur atau ayam potong mempunyai banyak kelebihan yang antara lain adalah harganya yang relatif lebih murah dibandingkan ayam kampung.

Karena harganya yang murah menjadikannya sebagai jenis ayam primadona yang paling sering dibeli di pasar oleh ibu-ibu untuk dijadikan lauk sehari-hari.

Tetapi disini kita tidak akan membahas tentang permasalahan harga ayam sayur dipasar loh ya, kenapa kok harganya gak mau turun sehingga bikin banyak emak-emak pusing.

Sssst... ternyata meskipun harganya mahal dan gak mau turun tetap saja stok ayam sayur di pasar selalu habis loh.

Tetapi disini kita akan membahas tentang peluang bisnis ternak ayam sayur berdasarkan sudut pandang "Prospek bisnis"? Apakah layak dilirik sebagai instrumen investasi atau tidak.

Sebelum kita bahas tentang peluang bisnis ternak ayam sayur perlu saya sampaikan bahwa ada dua macam sistem skema pemeliharaan ternak ayam sayur yang dikenal di kalangan peternak yaitu sistem pemeliharaan secara mandiri dan kemitraan.

Untuk sistem pemeliharaan secara mandiri maka peternak ayam sayur menyediakan seluruh biaya pemeliharaan termasuk didalamnya adalah pembelian aset berupa tanah dan kandang (investasi) serta pembelian Daily Old Chicken (DOC), pakan, dan biaya pekerja (biaya operasional).

Sedangkan sistem pemeliharaan secara kemitraan maka sebagian besar biaya operasional ditanggung oleh mitra dan kita sebagai peternak hanya perlu menyediakan kandang dan tenaga pemelihara.

Dan yang disebut dengan istilah "Mitra" disini biasanya adalah perusahaan besar seperti perusahaan pakan ternak Pokphand atau Cheil Jedang yang ada di Indonesia.
Ayam sayur atau ayam potong siap dipasarkan
Ayam Sayur / Ayam Potong yang Sudah Siap Konsumsi

Dalam pembahasan kali ini kita tidak akan membahas sistem pemeliharaan ayam sayur secara mandiri tetapi kita akan membahas sistem pemeliharaan secara kemitraan.

Kenapa Anda harus bermitra dengan perusahaan besar?

Karena Anda dapat menghemat biaya terutama biaya pembelian pakan, obat, dan juga Daily Old Chicken (DOC).

Tetapi untuk bisa bermitra ada satu syarat yang harus dipenuhi yaitu kandang kita harus mampu menampung minimal 2000 ekor ayam.

Sehingga jika Anda adalah seseorang yang mempunyai lahan lumayan luas tetapi belum memiliki biaya operasional maka sistem pemeliharaan seperti ini sangat cocok untuk Anda jalankan.

Tetapi meskipun begitu Anda tetap harus mengeluarkan biaya loh ya! yaitu pembuatan kandang ayam beserta aksesorisnya.

Oke, jika Anda sudah gak sabar ingin tahu secara detail berapa besarnya biaya yang diperlukan dan beserta perhitungan keuntungan / kerugian berbisnis ternak ayam sayur maka silahkan baca saja terus tulisan dibawah ini.

Tetapi perlu Anda catat loh ya, perhitungan disini masih perhitungan kasar tetapi meskipun begitu masih cocok untuk dijadikan referensi karena perbedaannya tidak terlalu besar jika diterapkan didaerah Anda.

Oh iya, sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai perhitungan bisnis ternak ayam sayur perlu saya sampaikan bahwa sangat disarankan agar ketika Anda menjalankan bisnis ini perlu memperhatikan faktor lingkungan terutama jika letak kandang ayam Anda berada di tengah-tengah pemukiman warga.
kandang ayam sayur atau ayam potong
Kandang Ayam Sayur atau Ayam Potong, kondisi kandang pada saat awal proses pemeliharaan ayam

Jangan sampai gara-gara Anda malas membersihkan kandang (kotoran ayam) maka banyak warga yang dirugikan dengan timbulnya banyak lalat atau penyakit serta bau menyengat terutama ketika musim hujan tiba.

Dan jangan gara-gara hal seperti ini bisnis ternak ayam sayur yang sudah Anda rintis dari awal dengan modal yang tidak sedikit ditutup warga yang kesal karena Anda malas membersihkan kandang (kotoran ayam).

Dan perlu Anda ketahui juga bahwa untuk membuat kandang ayam kita diwajibkan mencari izin ke dinas peternakan dilengkapi surat persetujuan lingkungan sekitar kandang yang dibuktikan dengan tanda tangan.

Dan jika kita berbicara tentang lokasi bisnis ternak ayam sayur maka sangat disarankan pembuatan kandang peternakan ini dilakukan jauh dari lokasi pemukiman warga.

Kenapa? Karena dengan begitu sebenarnya kita sudah mengurangi risiko usaha tetapi jika tidak bisa mencari lahan yang jauh dari pemukiman warga ya nggak apa-apa tetapi jangan lupa untuk selalu rajin membersihkan kandang.

Biaya Investasi Ternak Ayam Sayur / Ayam Potong

Kandang (luas 200 m2) : Rp 35.000.000,-
Total: Rp 35.000.000,-

Asumsi: kandang dibangun diatas lahan milik pribadi, jika Anda tidak mempunyai lahan maka Anda bisa menyewa dengan biaya Rp 600,- per ekornya. Biaya ini tergantung masing-masing daerah dan besarnya biaya ini diambil didaerah Ngantru Tulungagung.

Biaya Operasional Ternak Ayam Sayur / Ayam Potong

Anak kandang : Rp 400,- @ekor
Total: (Rp 400,- x 2000 ekor) = Rp 800.000,-

Jika kita berbisnis ternak ayam sayur secara mitra maka semua modal operasional yaitu pakan dan Daily Old Chicken (DOC) berasal dari mitra kita.

Sehingga kita hanya menyediakan kandang dan anak kandang yang bertugas memelihara ayam dan menjaga kebersihan kandang sampai siap panen.

Untuk perhitungan total gaji anak kandang dilakukan berdasarkan jumlah ayam yang kita pelihara dengan harga sebesar Rp 400,- per ekornya.

Jadi semakin banyak jumlah ayam yang kita pelihara maka semakin besar gaji anak kandang yang harus kita keluarkan.

Pendapatan (masa panen 36 hari)

Per ekor : Rp 2000,- s.d Rp 4000,-
Total: (Rp 2000,- x 2000 ekor) s/d (Rp 4000,- x 2000 ekor)
Total: Rp 4.000.000,- s/d Rp 8.000.000,-

Setelah kita menghitung nilai pendapatan maka selanjutnya kita hitung berapa besarnya Return On Investment (ROI) dan Return On Equity (ROE) agar kita tahu apakah peluang bisnis ternak ayam sayur ini pantas untuk dijalankan atau tidak.

Perhitungan ROI dan ROE Ternak Ayam Sayur 1 (satu) Periode (36 hari)

Jika kita mendapatkan keuntungan Rp 2.000,- per ekornya maka didapatkan,
Return: (Rp 4.000.000 - Rp 800.000,-)
Return: Rp 3.200.000,-

ROE = (Rp 3.200.000,-)/(Rp 800.000,-)
ROE = 400%

ROI = (Rp 3.200.000,-)/(Rp 35.000.000,-)
ROI = 9,14%

Jika kita mendapatkan keuntungan Rp 4.000,- per ekornya maka didapatkan,
Return: (Rp 8.000.000 - Rp 800.000,-)
Return: Rp 7.200.000,-

ROE = (Rp 7.200.000,-)/(Rp 800.000,-)
ROE = 900%

ROI = (Rp 7.200.000,-)/(Rp 35.000.000,-)
ROI = 20,57%

Jika kita lihat perhitungan ROE dan ROI diatas maka tidak sampai 2 bulan kita sudah balik modal operasional dan tidak sampai setahun kita sudah balik modal investasinya. 

Jadi dapat kita simpulkan bahwa bisnis tenak ayam sayur yang dilakukan secara kemitraan dapat menjadi alternatif peluang bisnis atau investasi.

Dan sangat layak dilirik jika Anda ingin memulai berbisnis atau berinvestasi di sektor peternakan khususnya sub sektor pemeliharaan ayam sayur.

Hanya saja hal yang perlu diperhatikan jika kita beternak ayam sayur dengan sistem kandang konvensional maka kita harus benar-benar memperhatikan tingkat kebersihan terhadap lingkungan sekitar.

Sekali lagi saya tekankan untuk hal ini loh ya agar Anda nggak lupa untuk selalu peduli terhadap lingkungan sekitar karena dengan Anda peduli lingkungan sekitar maka bisa dipastikan bahwa bisnis ternak ayam sayur Anda akan terus berkelanjutan menuai untung.

Banyak sekali kasus peternakan yang merugikan tetangga sekitar terutama tentang masalah penyakit, lalat, dan bau.

Selain menjalankan bisnis peternakan dengan baik maka kita juga harus menjaga hubungan baik dengan tetangga sekitar entah dengan cara memberi hasil panen kepada tetangga sekeliling atau menggunakan kandang modern seperti closed house.

Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan jika kandang ayam sayur kita masih bersifat konvensional khususnya perihal pembuangan limbah yaitu adanya ayam mati (bangkai ayam) dan tentu saja kotoran ayam itu sendiri.

Karena kedua masalah ini tidak bisa kita hindari maka kita bisa menyiapkan sebuah kolam ikan yang berfungsi mendaur ulang sampah-sampah tersebut menjadi hasil yang lebih bermanfaat seperti yang dicontohkan oleh peternak  ayam sayur berikut ini.
Kolam ikan didalam ternak ayam sayur atau sayam potong
Kolam Ikan untuk Mendaur Ulang sampah ternak ayam (bangkai dan kotoran ayam)

Peternak ayam sayur yang saya temui memakai media kolam ikan untuk mendaur ulang limbah peternakan (bangkai dan kotoran ayam).

Kebetulan kolam ikan yang dipakai diberi ikan lele yang bertugas memakan bangkai dan kotoran ayam.

Tetapi dalam kasus disini ikan lele diberi tugas memakan bangkai ayam yang masih segar (barusan saja mati) yang kemudian dibakar dan dimasukkan kedalam kolam.

Kegiatan ini pun dilakukan selama setahun sampai ikan lele berukuran 1 ekor seberat 2 kiloan lebih yang kemudian bisa dijual untuk dijadikan ikan gala tama alias ikan kolam pemancingan.

Dan tentu ketika Anda jual maka Anda akan mendapatkan keuntungan dari penjualan ikan lele tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya pakan.

Jadi meskipun peternakan ayam sayur menghasilkan limbah yang jika dibiarkan akan mengganggu kesehatan tetapi jika limbah tersebut dimanfaatkan dengan tepat maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat.

Sebelum Saya tutup tulisan peluang bisnis ternak ayam sayur ini, ingin Saya sampaikan bahwa peternakan yang dibicarakan disini adalah peternakan dalam kandang yang masih berjenis konvensional seperti gambar diatas.

Dan jika Anda menginginkan kandang ayam modern maka Anda bisa menggunakan kandang ayam berjenis closed house yang tentunya untuk membuatnya akan diperlukan biaya yang lebih tinggi.

Akhir kata, semoga tulisan segar dari pengalaman langsung ini dapat menginspirasi Anda untuk lebih berkarya terutama dalam hal berbisnis dan berinvestasi.