Jadi Seorang Trader atau Investor

Anda Ingin jadi seorang trader atau investor? terkadang pertanyaan ini selalu muncul di pikiran setiap orang yang telah mulai terjun menggeluti dunia saham, tidak terkecuali Saya sendiri. Sebelum kita bisa menjawab satu pertanyaan sederhana ini, hal yang perlu kita lakukan adalah bertanya pada diri kita sendiri. Apa tujuan utama kita bergelut dengan saham? berapa lama kita akan memerlukan uang yang kita pakai untuk membeli saham dan masih banyak lagi pertanyaan yang harus kita jawab.
Trader atau Investor - Bursa Saham
Trader atau Investor - Bursa Saham

:) meskipun pertanyaannya sangat sederhana yaitu pilih menjadi seorang Trader atau Investor, tetapi untuk menjawabnya sangatlah dibutuhkan usaha yang sangat rruarrr biasa dan perlu dilakukan secara hati-hati bro!

Kenapa saya menulis hal ini?

Ingin Jadi Trader atau Investor
Ingin Jadi Trader atau Investor
Saya pernah bertanya kepada diri Saya sendiri tentang pertanyaan diatas dan pada akhirnya Saya memilih keduanya. Selain Saya berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang (diatas 5 tahun) tetapi Saya juga memilih menjadi seorang trader yang membeli dan menjual saham dalam hitungan beberapa hari atau minggu.

Tapi keputusan Saya ini jangan ditiru atau diikuti loh ya, karena keputusan ini adalah keputusan Saya pribadi yang Saya ambil setelah mempertimbangkan beberapa hal. Carilah strategi Anda sendiri yang sesuai dengan profile Anda! terutama mengenai seberapa besar risiko yang dapat Anda terima.

Besarnya porsi dana untuk trading yang Saya pakai nilainya tidak lebih dari 10% dari dana yang Saya masukkan kedalam investasi saham jangka panjang (diatas 5 tahun untuk keperluan pendidikan anak dan masa pensiun) dan keputusan untuk melakukan trading tidak lain karena Saya ingin belajar menerapkan istilah Trading For Living dengan parameter keberhasilan adalah berapa persen profit per bulan yang bisa Saya hasilkan. ( :) rencananya sih sebagai pengganti pekerjaan yang sekarang)

Dan menurut Saya pribadi, trader atau investor adalah dua hal yang sama secara mekanis yaitu seseorang yang melakukan transaksi membeli dan menjual saham, tetapi keduanya mempunyai perbedaan mengenai frekuensi transaksi dan profile risiko yang dihadapi begitu pula dengan peluang mendapatkan keuntungan atau kerugiannya.

Dan kenapa Saya menulis hal ini? tidak lain karena Saya ingin berbagi dengan Anda yang sedang bingung memilih antara menjadi seorang trader atau investor. Tetapi sebelum kita memutuskan akan memilih menjadi apa, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan kedua tipe tadi.

Trader

Seorang trader saham atau pun instrumen keuangan lainnya biasanya mempunyai ciri-ciri,
  1. Ingin cepat untung dalam hitungan jam, hari, atau minggu dan yang paling bikin ngeri adalah ingin cepat kaya.
  2. Lebih bersifat spekulatif dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada proses pembentukan harga (teknikal analisis) dibandingkan nilai saham itu sendiri (fundamental).
  3. Lebih cepat stress karena secara psikologis lebih banyak menggunakan emosi ketika membuka posisi transaksi. Dan biasanya banyak sekali posisi transaksi yang dibuka (terlalu berlebihan membeli saham) sehingga memperbesar peluang mendapatkan keuntungan begitu juga potensi kerugiannya. 
  4. Potensi melakukan over trading lebih tinggi dan hal inilah yang mampu menyebabkan banyak trader frustasi dan emosi.
  5. Anda bisa menemukan ciri-ciri lainnya ketika Anda sudah menjadi seorang trader saham dan langsung mempraktekkannya. 
Jika kita lihat secara sepintas sangat menakutkan sekali ketika kita memutuskan untuk bisa menjadi seorang trader saham. Namun, jika kita bisa menguasai semua ketakutan diatas yang mayoritas berhubungan dengan psikologis kita dan disiplin terhadap strategi yang sudah ditetapkan maka peluang mendapatkan keuntungan pun akan semakin besar dibandingkan potensi kerugiannya.

Ketika menjadi seorang trader kita dapat memaksimalkan peluang memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan ketika menjadi seorang investor. Berikut adalah salah satu contoh,
Pergerakan harga saham ASII
Pergerakan Harga Saham ASII

Ilustrasi Trading Saham ASII:
Harga terendah pada lembah 1 [ 04 Januari 2016] : Rp 5.700,-
Harga tertinggi pada puncak 2 [11 April 2016] : Rp 7.799,-
Harga terendah pada lembah 3 [ 09 Mei 2016] : Rp 6.005,-
Harga tertinggi pada puncak 4 [19 September 2016] : Rp  8.875,-

Jika Anda adalah seorang trader maka Anda membeli saham ASII pada saat harga di posisi lembah 1 (Rp 5.700,-) kemudian menjualnya pada posisi puncak 2 (Rp 7.799,-) sehingga Anda pun mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.099,-.

Kemudian Anda membeli saham ASII pada saat harga di posisi lembah 3 (Rp 6.005,-) kemudian menjualnya pada posisi puncak 4 (Rp 8.875,-) sehingga Anda pun akan mendapatkan keuntungan lagi sebesar Rp 2.870,-.

Total keuntungan trading saham ASII adalah Rp 4.969,- atau 87,17 %.

Investor

Seorang investor saham atau pun instrumen keuangan lainnya biasanya mempunyai ciri-ciri,
  1. Membeli saham untuk jangka yang lebih panjang (long term), biasanya dalam kurun waktu 5 tahun keatas.
  2. Dalam membeli saham lebih ditekankan kedalam konsep "Membeli Bisnis Bukan Membeli Barang" yang artinya saham adalah sebuah bisnis bukan sebuah barang dagangan. Jadi ketika Anda membeli sebuah saham maka Anda sedang membeli sebuah bisnis.
  3. Teknikal analisis adalah tool yang digunakan untuk membantu kapan waktu yang tepat membeli saham. Karena harga yang akan dibayarkan menentukan seberapa besar return yang akan didapatkan.
  4. Tidak pusing dengan fluktuatif harga yang sangat liar baik secara harian atau mingguan.
  5. Lebih berhemat terhadap pengeluaran beban trading (fee beli dan jual) yang dibebankan oleh broker saham kita.
  6. Harus sabar dalam menunggu keuntungan terutama jika harga sahamnya sedang dalam kondisi tidak bergerak (konsolidasi).
  7. Dan masih banyak lagi ciri-cirinya, untuk lebih jelasnya silahkan Anda menjadi seorang investor saham jangka panjang maka Anda pasti akan tahu bagaimana rasanya :)
Inti dari investor jangka panjang adalah belilah sebuah bisnis yang mampu menghasilkan profit yang spektakuler dan mampu bertahan dalam waktu yang lama (misalnya, Unilever).

Jadi untuk bisa berhasil dalam tipe ini Anda memang harus bekerja sedikit ekstra untuk bisa memilih bisnis mana yang mampu menghasilkan profit maksimal, konsisten, dan bertahan lama. Tetapi untuk belajar hal ini tidaklah sulit karena hal ini masih bisa dipelajari oleh orang awam tentang investasi sekalipun.

Cuman kalau kita melihat grafik diatas maka mungkin seorang investor saham jangka panjang akan mempunyai keuntungan yang lebih sedikit jika dibandingkan trader yang aktif, dan beruntung. Mungkin seorang investor  akan membeli pada harga [ 04 Januari 2016] : Rp 5.700,- dan menjualnya pada harga [19 September 2016] : Rp  8.875,- dengan keuntungan 55,7% atau bahkan tidak akan menjualnya sama sekali karena yang dia inginkan hanyalah mempunyai sebuah bisnis yang selalu menguntungkan.

Jadi intinya adalah apakah Anda ingin menjadi seorang trader atau investor saham pada akhirnya keduanya mempunyai kesamaan yaitu keduanya sama-sama mempunyai profile risiko yaitu KERUGIAN & KEUNTUNGAN. Jadi untuk mengurangi adanya kerugian yang perlu dilakukan adalah belajar, yakin, dan konsisten terhadap strategi trading atau investasi.

Anda ingin pilih yang mana? silahkan tanyakan pada diri Anda sendiri... Karena yang bisa menjawab pertanyaan sederhana ini hanyalah Anda seorang.