Cara Mengenali Reversal dan Retracement

Reversal dan Retracement, ketika kita mampu membedakan keduanya dengan baik maka kesempatan mendapatkan profit pun akan semakin besar dan kerugian pun dapat diminimalkan. Dan kemampuan untuk dapat mengelompokkan pergerakan harga kedalam kelompok reversal atau retracement adalah hal yang sangat penting.
Cara Mengenali Reversal dan Retracement
Cara Mengenali Reversal dan Retracement

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara retracement yang terjadi dalam waktu singkat dengan reversal yang terjadi dalam waktu lama.

RetracementReversal
Biasanya terjadi ketika trend bergerak kuatDapat terjadi kapan saja
Terjadi secara sementara, atau disebut juga denga reversal sementaraTerjadi dalam waktu yang lama
Fundamental seperti makroekonomi tidak merubah pergerakanFundamental DO dapat menjadi katalis perubahan pergerakan dalam jangka waktu yang lama
Ketika Uptrend banyak sekali sentimen beli sehingga harga pun semakin naik. Dan ketika Downtrend semakin banyak sentimen jual sehingga harga pun semakin turunKetika Uptrend sedikit sekali sentimen beli untuk menekan harga semakin rendah. Dan ketika Downtrend sedikit sekali sentimen jual yang dapat menekan harga untuk semakin tinggi. 

Identifikasi Retracement

Kita dapat menggunakan fibonacci retracement untuk mengetahui apakah harga sedang mengalami retracement atau tidak.

Mengingat kembali bahwa harga akan berada pada level fibonacci retracement akan berkisar sekitar 38.2%, 50.0%, dan 61.8% sebelum melanjutkan kembali trend kuatnya.

Dan jika harga bergerak terus menerus sampai kebawah level fibonacci retracement maka kemungkinan besar harga akan bergerak reversal.


Dalam hal ini (lihat gambar diatas), harga (para trader) mengambil istirahat sebentar untuk mengambil nafas pada level 61.8% fibonacci retracement sebelum melanjutkan pergerakannya yang uptrend. Dan setelah beberapa saat harga kembali bergerak dan istirahat lagi pada level 50.0% sebelum bergerak lebih tinggi lagi.

Selain menggunakan fibonacci retracement kita juga bisa menggunakan pivot point untuk menentukan reversal.

Ketika harga dalam pergerakan uptrend maka para trader akan melihat support S1, S2, S3 dan menunggu untuk terjadi breakout. Dan ketika harga dalam pergerakan downtrend para trader akan melihat resistance R1, R2, R3 dan menunggu untuk terjadi breakout. Dan jika terjadi breakout maka reversal kemungkinan besar akan terjadi.


Metode terakhir yang digunakan adalah trend lines, jika trend utamanya mampu ditembus maka kemungkinan besar reversal akan muncul.

Dan agar peluang menentukan apakah harga akan mengalami reversala lebih besar maka kita bisa mengkombinasikan trend lines dengan candlestick jepang yang sebelumnya sudah pernah kita bahas disini.


Perlu diketahui bersama bahwa metode-metode diatas bukanlah metode satu-satunya untuk mendeteksi adanya reversal dan retracement. Mungkin Anda akan mempunyai metode sendiri untuk menentukan kondisi pasar yang seperti ini tentunya setelah melewati beberapa latihan dan pengalaman trading forex atau apa pun itu bentuk obyeknya. Untuk itu silahkan banyak-banyak belajar dan jangan lupa untuk mempraktekkannya kemudian.

Tulisan Terkait:
  1. Apa Itu Trending Market
  2. Apa Itu Range Bound Market
  3. Retracement atau Reversal
  4. Cara Mengenali Reversal dan Retracement