Apa Itu Trending Market

Yang disebut Trending Market adalah harga pasangan mata uang yang bergerak hanya kedalam satu arah yaitu apakah uptrend atau downtrend. Dan pergerakan harga ini pada dasarnya adalah sebuah retracement dari harga-harga sebelumnya.
Trending Market
Trending Market

Sebuah trend biasanya mencatat sebuah Higher High dan Higher Low ketika sedang bergerak ke atas (Uptrend) dan mencatatkan Lower High dan Lower Low ketika sedang bergerak ke bawah (Downtrend).
Downtrend Market

Banyak sekali trader forex menggunakan major currency (yang selalu berpasangan dengan US Dollar) ketika trading forex menggunakan strategi trending market ini dikarenakan pasangan ini sangat jelas membentuk sebuah trend dibandingkan dengan pasangan mata uang lainnya.

Dan ketika trading menggunakan trending market ini hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah volatility pasar (dalam hal ini adalah harga). Semakin volatil sebuah pasar maka semakin kuat trending nya.

Jika semakin kuat atau jelas trending yang terbentuk maka semakin besar kesempatan kita mendapatkan profit karena kita akan dimudahkan dalam melakukan analisis pasar.

Nah cara untuk mengetahui apakah sebuah pasar sedang dalam kondisi trending atau tidak kita bisa menggunakan beberapa indikator yang sudah pernah dijelaskan pada pelajaran sebelumnya yaitu antara lain.

Indikator ADX

Kita bisa menggunakan indikator Average Directional Index (ADX) untuk mengetahui apakah pasar sedang dalam kondisi trending atau tidak.

Indikator ADX ini menggunakan skala nilai 0 - 100 untuk menentukan apakah harga sedang bergerak membentuk trending yang kuat atau akan ranging (konsolidasi).

ADX dengan nilai lebih dari 25 menunjukkan bahwa harga sedang trending atau siap-siap untuk membentuk trend yang kuat. Jadi semakin tinggi nilainya maka semakin kuat trending nya.

Indikator ADX termasuk indikator lagging dan juga indikator tidak langsung yang akan melaporkan pergerakan harga yang trending apakah itu sedang bergerak naik (uptrend) atau bergerak turun (downtrend).

Contohnya adalah grafik harga dibawah ini, meskipun nilai ADX > 25 tetapi harga sedang trending kuat kebawah (downtrend)


Moving Average

Jika Anda tidak suka menggunakan indikator ADX untuk menentukan apakah harga sedang trending atau tidak, Anda bisa menggunakan indikator Moving Average.

Silahkan buka grafik pasangan mata uang kemudian pilihlan simple moving average 7SMA, 20SMA, dan 65SMA. 

Jika 7SMA berada diatas 20SMA dan 20SMA berada diatas 65SMA maka harga sedang mengalami trending (uptrend).


Kemudian jika yang terjadi adalah sebaliknya yaitu 7SMA berada dibawah 20SMA dan 20SMA berada dibawah 65SMA maka harga sedang dalam kondisi trending (downtrend)


Mudah kan!

Bollinger Band

Yang selanjutnya adalah indikator Bollinger Band, di pelajaran kali ini kita tidak akan menjelaskan detail mengenai indikator ini tetapi jika Anda ingin tahu lebih jauh mengenai indikator ini Anda bisa mempelajarinya disini.

Tampilkan indikator bollinger band ini kedalam grafik harga yang terdiri dari standard deviasi 1 dan 2. Dan Anda akan melihat daerah Sell Zone, No Land, dan Buy Zone seperti gambar dibawah ini.


Sell zone adalah daerah yang berada diantara dua buah pita bagian bawah garis Standard Deviasi 1 (S.D.1) dan Standard Deviasi 2 (S.D.2). Dan harga dikatakan berada didalam sell zone jika harga benar-benar diantara dua garis ini.

Buy zone adalah daerah yang berada diantara dua buah pita bagian atas garis Standard Deviasi 1 (S.D.1) dan Standard Deviasi 2 (S.D.2). Dan harga dikatakan berada didalam buy zone jika harga benar-benar diantara dua garis ini.

No Land adalah daerah yang berada diantara garis Standard Deviasi 1 (S.D.1) yang merupakan sebuah daerah keputusan akan dibawa arah pergerakan harga selanjutnya. 

Dan sangatlah mudah untuk menentukan apakah harga sedang dalam trending apa.

Jika harga berada didalam daerah Sell Zone maka dikatakan harga berada dalam kondisi Downtrend.

Jika harga berada didalam daerah Buy Zone maka dikatakan harga berada dalam kondisi Uptrend.

Tulisan Terkait:
  1. Apa Itu Trending Market
  2. Apa Itu Range Bound Market
  3. Retracement atau Reversal
  4. Cara Mengenali Reversal dan Retracement